Monday, February 6, 2017

Google Doodle Honors - Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer 














(lahir di BloraJawa Tengah6 Februari 1925 – meninggal di Jakarta30 April 2006 pada umur 81 tahun), secara luas dianggap sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing. Wikipedia

Author of Bumi Manusia adalah satu dari empat serial roman Tetralogi Buru. Tiga serial lainnya adalah: Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Tetralogi Buru ditulis Pram (Pramoedya Ananta Toer) saat ia mendekam dalam kamp kerja paksa di Pulau Buru, tanpa proses pengadilan karena dituduh terlibat G30S PKI.

dan sampai sekarang pun kalian masih bisa melihat dan membelinya di toko-toko buku seperti Gramedia, ataupun yang lainnya.


Pada masa kemerdekaan Indonesia, ia mengikuti kelompok militer di Jawa dan kerap ditempatkan di Jakarta pada akhir perang kemerdekaan. Ia menulis cerpen serta buku di sepanjang karier militernya dan ketika dipenjara Belanda di Jakarta pada 1948 dan 1949. Pada 1950-an ia tinggal di Belanda sebagai bagian dari program pertukaran budaya, dan ketika kembali ke Indonesia ia menjadi anggota Lekra, salah satu organisasi sayap kiri di Indonesia. Gaya penulisannya berubah selama masa itu, sebagaimana yang ditunjukkan dalam karyanya Korupsi, fiksi kritik pada pamong praja yang jatuh di atas perangkap korupsi. Hal ini menciptakan friksi antara Pramoedya dan pemerintahan Soekarno.
Selama masa itu, ia mulai mempelajari penyiksaan terhadap Tionghoa Indonesia, kemudian pada saat yang sama, ia pun mulai berhubungan erat dengan para penulis di Tiongkok. Khususnya, ia menerbitkan rangkaian surat-menyurat dengan penulis Tionghoa yang membicarakan sejarah Tionghoa di Indonesia, berjudul Hoakiau di Indonesia. Ia merupakan kritikus yang tak mengacuhkan pemerintahan Jawa-sentris pada keperluan dan keinginan dari daerah lain di Indonesia, dan secara terkenal mengusulkan bahwa pemerintahan mesti dipindahkan ke luar Jawa. Pada 1960-an ia ditahan pemerintahan Soeharto karena pandangan pro-Komunis Tiongkoknya. Bukunya dilarang dari peredaran, dan ia ditahan tanpa pengadilan di Nusakambangan di lepas pantai Jawa, dan akhirnya di pulau Buru di kawasan timur Indonesia.






“Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang-orang lain pandai” 
― Pramoedya Ananta Toer



sumber : 
http://www.kompasiana.com/pelakuantologi/review-buku-bumi-manusia-pramoedya-ananta-toer_552b9cd06ea83458378b4570

https://id.wikipedia.org/wiki/Pramoedya_Ananta_Toer

No comments:

Post a Comment